Pengantar
Tujuan Pedoman Jemaat ini adalah sebagai alat periksa / audit internal dan eksternal.
Internal, bagi tiap-tiap anggota Jemaat untuk memeriksa diri dan Jemaat sendiri agar tetap dan tidak bergeser dari rel yang benar sesuai Alkitab. Bahkan terus memperbaiki untuk semakin benar semakin kudus semakin Alkitabiah.
Eksternal, bisa digunakan siapapun juga untuk memeriksa Jemaat yang sudah ada dimanapun juga, apakah sudah mempraktekkan doktrin yang benar-benar Alkitabiah.
Berikut langkah-langkah praktis memeriksa Jemaat:
- Sebelum melakukan apapun, berdoalah. Terutama sebelum mempelajari Firman-Nya, minta hikmat dari Tuhan untuk mengerti dan terutama keberanian untuk melakukannya.
- Baca perlahan setiap poin hal apa yang diajarkan, periksa apakah benar sesuai dengan Alkitab?
- Renungkan dengan seksama, apakah Gembala sudah mengajarkan hal yang sama?
- Renungkan lebih dalam lagi, apakah hal ini sekadar diajarkan saja, ataukah sudah dipraktekkan dengan benar dalam Jemaat?
Panduan Jemaat
Kisah Para Rasul 5:12b-13 Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
- Alkitab (Masoretic Text, Perjanjian Lama dan Textus Receptus, Perjanjian Baru) saja satu-satunya Firman Tuhan tanpa kesalahan sedikitpun (inspired, infallible and inerrant).
- Keseluruhan tulisan Alkitab di inspirasi oleh Allah Yang Maha Benar tanpa kesalahan sampai pemilihan kata dan huruf (Verbal Plenary Inspiration).
- Keseluruhan tulisan Alkitab dijaga oleh Allah Yang Maha Kuasa sehingga tetap tanpa kesalahan hingga saat ini (Verbal Plenary Preservation).
- Panduan ini hanya merupakan rangkuman dan panduan Jemaat berdasarkan Alkitab secara normal literal gramatical dan tidak menggantikan otoritas Alkitab sebagai satu-satunya pedoman iman dan kehidupan praktis. (2 Timotius 3:16-17)
- Bagi yang ingin bergabung harus sehati sepikir menyetujui semua panduan ini tanpa kecuali. (1 Korintus 1:10) dan setia menjaga kesaksian baik (3 Yohanes 1:12) agar nama Tuhan tidak dihujat.
Tujuan Jemaat
- Pusat pemberitaan Injil (Markus 16:15). Tujuan utama Tuhan mendirikan Jemaat adalah sebagai pusat pemberitaan Injil melalui semua media komunikasi yang tersedia, melalui pemberitaan pribadi, literatur, traktat, kursus, korespondensi, radio, pelayanan rutin Jemaat, pembelajaran Alkitab (PA), dan semua media lain yang memungkinkan. Setiap orang percaya ditantang menjadikan hal ini sebagai prioritas utama dalam hidupnya sebagai duta Kristus. (2 Korintus 5:20)
- Pusat pemuridan, pembelajaran doktrin (Matius 28:19-20; Kolose 1:28). Jemaat adalah juga tempat bagi Jemaat untuk belajar dan didorong dan dikuatkan didalam Tuhan dan dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
- Tempat pelatihan pemimpin (2 Timotius 2:2) untuk melatih pengkotbah dan pemimpin Jemaat.
- Pusat pekerjaan misi (Kisah Para Rasul 13:1-3).
- Jemaat percontohan (2 Korintus 9:1-2; 1 Tesalonika 1:6-7). Kami ingin membangun Jemaat sebagai contoh teladan bagi Jemaat lain dalam kotbah, penginjilan, pengajaran (doktrin), standar musik, ketertiban dalam kebaktian, kehidupan keluarga dan pelatihan anak, visi misi, kepemimpinan tim dan doa. Kami sadar bahwa kami hanya orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh kasih karunia dan jauh dari sempurna, tetapi oleh kasih karunia Allah kami ingin menjadi contoh teladan bagaimana Jemaat yang alkitabiah seharusnya terus bertumbuh semakin sempurna, semakin alkitabiah. Ini bukan kesombongan tetapi hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.
- Kami tidak ingin menjadi yang paling besar atau paling banyak atau paling yang lain selain paling kudus, paling benar, paling alkitabiah dan bukan sekedar teori doktrin diatas kertas saja, tetapi dipraktekkan dengan ketaatan.
- Kami sadar cara yang lebih Alkitabiah ini tidak akan menghasilkan jumlah Jemaat yang besar (Lukas 18:8.) Tetapi kami yakin ini cara yang Tuhan ingin kita terapkan lebih Alkitabiah dan pasti menghasilkan Jemaat yang lebih kudus lebih kuat berdiri teguh diatas batu karang Firman Tuhan.
Syarat Penerimaan Jemaat
- Anggota Jemaat harus orang yang sudah bertobat dari dosanya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 2:38-41, 20:21).
- Bertobat adalah tunduk kepada otoritas Allah, berbalik kepada Allah Yang Benar dari berhala (1 Tesalonika 1:9).
- Bertobat adalah perubahan didalam hati dengan buah pertobatan yang terlihat dari perubahan hidup yang nyata (Lukas 3:8).
- Iman yang menyelamatkan adalah menerima Injil sepenuh hati dengan sukacita (Kisah Para Rasul 8:37).
- Mendapatkan pembaptisan yang benar (Kisah Para Rasul 2:41).
- Baptisan yang alkitabiah adalah baptisan orang yang sudah bertobat dan percaya iman yang menyelamatkan.
- Baptisan yang alkitabiah adalah dengan masuk kedalam air melambangkan mati terhadap dosa dan dikuburkan bersama Kristus lalu keluar dari air melambangkan bangkit bersama Kristus (Roma 6:3-4).
- Baptisan yang alkitabiah harus dilakukan oleh Jemaat dengan doktrin yang alkitabiah.
- Baptisan tidak menyelamatkan tetapi orang yang sudah diselamatkan diperintahkan untuk bergabung dalam Jemaat melalui pembaptisan (Matius 28:19-20).
- Keselamatan jiwa adalah kasih karunia (sola gracia) dan bukan hasil amal ibadah dan tidak tergantung kepada dosa, kebaikan atau pekerjaan apapun (Efesus 1:8-9).
- Tetap tinggal dalam iman yang menyelamatkan dan tidak menambahkan dan / atau mengurangkan faktor apapun kepada syarat keselamatan.
- Walaupun tidak mempengaruhi keselamatan, Jemaat dituntut menjunjung tinggi kekudusan Tubuh Kristus, untuk keberlangsungan Jemaat sampai kedatangan Tuhan.
Proses penerimaan anggota Jemaat
- Calon anggota Jemaat mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan memberikan kesaksian keselamatannya (sudah lahir baru) di hadapan Jemaat.
- Seluruh Jemaat mempertimbangkan dan memberikan masukan mengenai kelayakan calon Jemaat, dalam pertemuan terpisah, harus sepakat membuat keputusan yang bulat. Jika ada keraguan sedikitpun maka pengambilan keputusan ditunda.
- Jika dianggap layak, calon Jemaat dipanggil dihadapan semua Jemaat untuk menyatakan sudah membaca, dan mengerti semua panduan ini, memeriksa semua ayat yang bersangkutan dan kesanggupannya mengikuti panduan Jemaat ini sepenuhnya tanpa kecuali.
Standar Pelayan Jemaat
– Standar Pelayan umumnya (1 Korintus 4:2)
Termasuk dan tidak terbatas kepada pemimpin nyanyian, guru sekolah minggu, persembahan, penerima tamu, pembaca Alkitab dan pengumuman.
- Menjadi teladan yang baik diantara Jemaat dalam kehidupan moral dan rohani. Kesaksian yang baik (3 Yohanes 1:12) agar nama Kristus tidak dihujat.
- Dapat dipercaya dan setia (dalam iman, pelayanan, kehadiran, tepat waktu, dst. 1 Korintus 4:2.)
- Rajin (2 Korintus 8:22) bekerja sepenuh hati.
- Separasi dari cara hidup duniawi (Roma 12:2; 1 Yohanes 2:15-17; Yakobus 4:4). Pelayan harus menghindari musik duniawi dan CCM.
- Penampilan sehari-hari mencerminkan moralitas.
-
- Sopan, sederhana, terhormat. Bukan pakaian pesta yang mewah dengan perhiasan mahal (1 Timotius 2:9).
- Pakaian yang menutupi bagian tubuh dengan baik dan tidak terlalu pendek atau tipis atau transparan atau ketat sehingga memperlihatkan bagian atau bentuk tubuh yang tidak pantas.
- Penampilan dan pakaian harus jelas terlihat perbedaan antara pria dan wanita (rok untuk wanita).
- Berpegang pada doktrin yang sama, sehati sepikir.
- Menghormati kepemimpinan Gembala (1 Tesalonika 5:12-13; 1 Timotius 5:17; Ibrani 13:17).
– Standar Diaken (1 Timotius 3)
Sama seperti semua diatas, dengan tambahan:
- Suami dari satu isteri, tidak pernah bercerai.
- Orang terhormat (bukan secara materi atau pangkat sosial, tetapi teladan moral dan kerohanian), baik didalam maupun diluar Jemaat.
- Sudah teruji dan terbukti dalam Jemaat.
- Kehidupan moral yang tak bercela dalam lingkungan dan keluarga, termasuk juga isteri dan anak.
– Standar Gembala (1 Timotius 3; Titus 1, 1 Petrus 5)
Sama seperti semua diatas dengan tambahan:
- Pengetahuan doktrin yang baik.
- Cakap mengajar.
- Teladan dalam pelayanan Firman Tuhan.
- Tidak mempunyai pekerjaan sekuler full-time dan tetap mengutamakan Jemaat daripada pekerjaan sekuler.
Standar Musik
- Lagu Jemaat harus mengajarkan doktrin yang benar (Kolose 3:16). Kata-kata pada lagu harus benar sesuai pengajaran Alkitab.
- Musik Jemaat harus kudus dan terpisah dari dunia (Efesus 5:19; Roma 12:2; 1 Yohanes 2:15-16). Tidak terdengar sama dengan musik dunia yang digunakan untuk dansa dan pesta pora.
-
- Tidak menggunakan backbeat dan jenis syncopation yang sensual.
- Hindari drum dan gitar listrik.
- Tidak menggunakan lagu/musik CCM yang ekumenis (1 Korintus 10:21; Efesus 5:11; 2 Timotius 3:5; Wahyu 18:4).
- Musik Jemaat tidak dirancang untuk menciptakan perasaan mistis (1 Petrus 5:8) seperti musik Karismatik dengan ritme dansa, non-resolving chord, pengulangan dan modulasi elektronik untuk ‘menghanyutkan’ emosi.
Keuangan Jemaat
- Pekerjaan Jemaat harus didukung oleh persepuluhan dan persembahan Jemaat Tuhan saja dan bukan dari usaha duniawi seperti investasi atau bisnis (Kejadian 14:20, 28:22; Maleakhi 3:10; 1 Tawarikh 16:1-2).
- Persepuluhan adalah milik Tuhan (Maleakhi 3:10). Jadi persepuluhan adalah dipersembahkan kepada Tuhan. Ini adalah uang Tuhan. Keuangan harus digunakan dengan hikmat sambil berdoa.
- Persepuluhan digunakan untuk kehidupan pelayan Firman (Gembala, Penginjl,) janda, anak yatim dan pekerjaan Tuhan didalam Jemaat.
- Jemaat tidak boleh meminta bantuan dari orang yang belum diselamatkan untuk pekerjaan Tuhan, termasuk juga bantuan dari pemerintah (3 Yohanes 1:7; Ezra 4:3; Amsal 15:8).
- Keuangan harus ditangani oleh orang yang terpercaya. (Kisah Para Rasul 6:3; 2 Korintus 8:18-19)
- Penggunaan uang harus sangat seksama dan terbuka (2 Korintus 8:20-21). Penghitungan harus diadakan oleh sedikitnya 2 orang. Harus ada pencatatan yang baik dan laporan yang teratur agar semua Jemaat mengerti bagaimana penggunaan keuangan.
- Penggunaan keuangan sehari-hari ditangani Gembala dan diaken, dengan keputusan akhir pada Gembala (Kisah Para Rasul 4:34-37; 6:3; Ibrani 13:17). Jemaat menetapkan batas pengeluaran wajar. Untuk pengeluaran melebihi batas harus ditentukan dengan voting.
- Keputusan penting harus diambil bersama Gembala dan anggota Jemaat bersama (Kisah Para Rasul 6:1-6). Gembala dan diaken akan membicarakan dengan Jemaat dan kemudian dibahas dalam keluarga masing-masing sebelum diadakan voting semua Jemaat.
- Pemimpin adalah pengurus dan bertanggung jawab kepada Tuhan; mereka harus sangat seksama menangani keuangan dan keputusan yang mereka ambil (1 Korintus 3:9-15; 4:1-2; Yakobus 3:1; 1 Petrus 5:1-5).
- Jemaat harus mendukung Gembala full-time yang giat melayani Firman dan doktrin (1 Korintus 9:13-14; Galatia 6:6; 1 Timotius 5:17-18) dan bukan orang malas yang lebih banyak menghabiskan waktu (full-time) dalam pekerjaan sekuler.
- Pekerjaan utama Jemaat adalah melaksanakan Amanat Agung (Matius 28:19-20; Markus 16:15; Kisah Para Rasul 1:8). Jadi pemakaian keuangan terutama adalah untuk pemberitaan Injil, pengajaran Alkitab dan tunas Jemaat. Jemaat harus mendukung penginjil dan pengkotbah. (3 Yohanes 1:5-8; Titus 3:12-13; Roma 15:24; 1 Korintus 16:5-6; 2 Kolose 1:16).
Parachurch
Parachurch (pembantu Jemaat) contohnya panti asuhan, toko buku, percetakan, dsb. dikelola Jemaat untuk membantu pekerjaan Tuhan.
- Parachurch posisinya berada dibawah Jemaat, dengan demikian harus mengikuti aturan Jemaat.
- Pekerjaan parachurch dibiayai sepenuhnya oleh Jemaat saja dan tidak mencari keuntungan.
- Pekerjaan Tuhan dalam Jemaat harus diutamakan.
- Pekerjaan parachurch hanya untuk mendukung pekerjaan Tuhan, tidak boleh menghalangi pekerjaan Tuhan. (misal tidak boleh menginjili client / sponsor parachurch).
Disiplin Jemaat
Disiplin Alkitabiah adalah latihan dan hukuman dengan tujuan membentuk Jemaat sesuai dengan kehendak Allah. Ini melibatkan pengajaran, dorongan, koreksi dan teguran, hukuman saat dibutuhkan, dan pemulihan. Disiplin Jemaat melibatkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga kemurnian Jemaat dihadapan Allah (1 Korintus 5:7-8). Disiplin adalah masalah kasih, kasih akan Allah, kasih akan kekudusan dan kasih akan saudara seiman dan kasih untuk memenangkan jiwa dengan menjaga kesaksian Jemaat.
Pemberhentian keanggotaan Jemaat
Anggota Jemaat otomatis berhenti / diberhentikan apabila terbukti (minimal keterangan 2-3 orang saksi) melakukan salah satu pelanggaran berikut:
- Tidak menghadiri kebaktian hari minggu selama 3 kali berturut-turut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Tidak menghadiri perjamuan Tuhan 2 kali berturut-turut tanpa alasan yang kuat.
- Tidak setia dalam pertemuan Jemaat, misalnya dikarenakan pekerjaan full-time pada hari Minggu.
- Koleksi atau konsumsi atau memperdagangkan zat psikotropika (misal rokok, alkohol, dsb.) atau pornografi.
- Melakukan dosa besar seperti pencurian, perjudian, perzinahan, kekerasan rumah tangga, dsb.
- Bercerai atau menikah lagi atau menikah dengan orang tidak percaya.
- Pelanggaran hukum negara (baik pidana maupun perdata) yang dibuktikan dengan keputusan pengadilan, kecuali dalam kasus agama.
- Dengan adanya pendisiplinan yang alkitabiah, kami mengharapkan dan mendoakan Jemaat yang dikeluarkan agar merenungkan dan memahami Firman Tuhan yang harus diterapkan dalam Jemaat. Juga agar mau bertobat, menguduskan diri dan kemudian mengulang kembali proses penerimaan Jemaat.
Perubahan Panduan Jemaat
Matius 21:13 “… “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa…”
Yohanes 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.
2 Timotius 2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Panduan Jemaat ini bisa dirubah hanya dengan keputusan rapat Jemaat selama tidak bertentangan dengan Alkitab dan tetap menjunjung tinggi separasi dan kekudusan Jemaat yang adalah Tubuh Kristus, Rumah Tuhan, Bait Allah.
Jika ada hal yang perlu ditanyakan silakan hubungi kami.
Ranto Vaber Simamora
+62 812-2041-1850
Short Link: