Menolak Jumboisme (ukuran jumlah / kuantitas)

terjemahan dari https://www.wayoflife.org/reports/renouncing_jumboism.php
(red. baca juga: https://yesustuhan.wordpress.com/tag/jumboisme/ )

Jika pastor ingin mengejar gereja alkitabiah yang semakin kuat, mereka harus berhenti mengukur dengan jumlah, baik sekolah minggu ataupun anggota jemaat atau pertemuan khusus atau persembahan atau misionaris yang didukung. Ukuran semacam ini tidak ada didalam Alkitab. Ini adalah rekayasa manusia, dan buahnya terlihat mengerikan. Bahkan sebenarnya jumlah tidaklah berarti dalam hubungan dengan kondisi rohani suatu gereja dan berfokus pada jumlah hanya membuat sombong atau mematahkan semangat.

Filosofi jumlah masa kini diciptakan oleh orang-orang seperti J. Frank Norris. Chester Tulga menyebutnya sebagai “jumboisme.” Selalu menekankan pada jumlah, selalu melaporkan jumlah, selalu membanggakan jumlah. Angka-angka dilaporkan dalam koran Norris. Pada September 1921 dilaporkan bahwa ada 5263 kehadiran pada Sekolah Minggu. Pada Sept 13, 1919, dilaporkan 12000 peserta dalam tiga pelayanan First Baptist of Ft. Worth. Jumlah meningkat ketika Norris menggembalakan Temple Baptist di Detroit dan First Baptist di Ft. Worth bersamaan. Dia menggunakan setiap kesempatan untuk membanggakan jumlah yang besar. Pada kuliah praktek kitab Roma 1946, Norris melaporkan 11 tahun penggembalaan bersama dalam jumlah: 18200 penambahan; $1900000 persembahan; $2 juta properti; 15 juta koran Fundamentalis didistribusikan; 845 ribu mil perjalanan. Dia membanggakan bahwa kedua gereja sebagai “dua sekolah minggu terbesar di dunia dari rata-rata kehadiran. Gabungan kedua jemaat pada 1946 dilaporkan 25000 orang. Norris menyombongkan diri sebagai pastor gereja terbesar di dunia.

Filosofi “jumboisme” juga diikuti oleh sangat banyak Baptis Fundamental setelah Norris. Sepertinya dirangkumkan sebagai “dapatkan sebanyak mungkin secepat mungkin.” Hal ini dipromosikan dalam terbitan Sword of the Lord pada masa John R. Rice. Saya melihat ini dipraktekkan di Gereja Baptis Highlan Park di Chattanooga, Tennessee, ketika saya seorang murid di Tennessee Temple pada tahun 1970an. Ketika Lee Roberson menjadi pastor pada tahun 1942, anggotanya sebanyak 1000 orang, kehadiran sekolah minggu 400 orang dan pelayanan tengah minggu sekitar 10, jadi 60% anggota tidak hadir, tidak aktif dan hanya 10% yang cukup Kristen untuk menghadiri pelayanan tengah minggu (James Wigton, Lee Roberson: Always about His Father’s Business, 2010, halaman 22). Pola seperti ini sangat biasa baik dalam Southern Baptists ataupun Fundamental Baptis dan pola ini tidak pernah berubah di Highlan Park bahkan dengan jumlah yang melonjak. Ketika Dr. Roberson pensiun tahun 1982, anggota Highland Park dilaporkan lebih dari 60 ribu, tetapi kehadiran tengah minggu sekitar 3000. Ini adalah patokan anggota aktif yang paling tepat (kami mengabaikan fakta bahwa 3000 orang ini termasuk juga murid-murid yang bukan anggota jemaat), dan ini ada 5700 anggota yang tidak masuk hitungan. Jumlah jemaat yang sangat besar membuat Highland Park disebut sebagai gereja terbesar di dunia selama beberapa tahun, tetapi sebagian besar adalah anggota tidak aktif, apakah artinya? Dan gereja ini sudah tidak ada lagi. Bahkan tidak mampu bertahan satu generasi setelah penggembalaan Dr. Roberson.

Dengan patokan jumlah, “pertumbuhan” gereja Laodikia lebih unggul daripada “kekuatan kecil” gereja Filadelfia (Wahyu 3:8, 17), tetapi kita tahu bahwa tidak demikian menurut pandangan Kristus.

Pastor pada jemaat mula-mula tidak pernah diperkenalkan sebagai “besar,” dan gereja tidak pernah disebut “besar,” “terbesar,” “pertumbuhan paling cepat,” atau “paling menarik.” Ini bukan bahasa Perjanjian Baru; tetapi ini adalah bahasa duniawi.

Ingin menjadi yang terbesar dan terhebat bukanlah kerendahan hati dimana setiap orang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri (Fil 2:3). Ini bukanlah merendahkan diri seorang terhadap yang lain (1Pet 5:5).

Gereja dengan 50 orang yang berjuang menjadi adonan yang murni bagi Kristus (1Kor 5:6-8) dan rumah rohani yang benar dibangun dengan batu hidup (1Pet 2:5) adalah jauh lebih menyenangkan bagi Allah, mempunyai potensi rohani yang lebih benar, daripada gereja dengan ratusan campuran orang.

1Kor 5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? 7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Daripada “berapa orang ikut sekolah minggu?” atau “berapa kehadiran minggu pagi?” atau “berapa kehadiran pada hari khusus?” atau “berapa anak dalam camp tahun ini?” pertanyaan yang lebih alkitabiah seperti ini:

  • apakah kamu melihat perubahan hidup orang berdosa?
  • berapa persentase orang yang mengaku Kristen dan sudah dibaptis dan bertumbuh didalam Kristus dan melayani Dia?
  • berapa persentase anggota yang murid Kristus sejati dan setia?
  • berapa persentase murid Alkitab sejati?
  • berapa persentase yang antusias dan setia menghadiri pertemuan doa?
  • adakah pertemuan doa yang benar?
  • berapa persentase rumah yang kudus dan terpisah dari dunia?
  • berapa persentase rumah yang mendidik anak untuk Kristus?
  • berapa persentase suami sebagai pemimpin rohani di rumah?
  • berapa persentase isteri yang mengurus rumah tangga?
  • berapa persentase pemuda yang membara untuk Tuhan, tunduk kepada Kristus dan terpisah dari dunia sepenuh hati dan menguji teman, musik dan sosmed dengan Firman Allah dan diubah oleh pembaharuan pikiran dengan menjadi murid Alkitab yang serius dan membedakan mana kehendak Allah menurut arahan Roma 12?
  • berapa persentase anggota yang aktif, setiap hari ingin membagikan Injil dan memenangkan jiwa kepada Kristus?
  • apakah gereja memegang batasan terhadap musik duniawi?
  • apakah gereja melatih jemaat untuk pelayanan?
  • apakah gereja semakin kuat secara rohani daripada 10 tahun lalu?
  • berapa gereja baru yang sudah dibangun?

Jika ini pertanyaan yang ditanyakan pengkotbah, mereka akan mempunyai tujuan lain, rencana lain, program lain, penekanan lain dari pada kebanyakan gereja saat ini. Juga mereka akan meletakkan dasar untuk menghindari keruntuhan besar yang kita saksikan di setiap sudut.

Jika melihat jumlah, pikiran Allah bukanlah pikiran kita. Ketika Gideon mempunyai 32 ribu pasukan yang mengesankan, Allah mengatakan, Terlalu banyak. Ketika 22 ribu pulang, Allah masih mengatakan, Terlalu banyak. Untuk pekerjaanNya, Dia memotong pasukan Gideon menjadi 300. Allah tidak mau manusia mendapatkan kemuliaan untuk pekerjaan yang Dia lakukan (Hakim 7:2). Ketika Daud menghitung bangsanya untuk melihat kehebatannya, Allah jauh dari senang (2Sam 24:1-17).

Suatu hari Allah mengatakan kepada jemaat Korintus, “Jemaatmu terlalu banyak. Kamu harus mengeluarkan satu karena dia tidak mau bertobat dari dosanya. Maka kamu akan mempunyai tubuh yang murni dan kamu akan mempunyai kuasa Ku.” Lihat 1 Kor 5. Untk mengurangi jumlah dengan disiplin Alkitabiah adalah jalan kepada berkat rohani. Ini adalah cara berpikir dan bekerja Allah.

Tidak ada orang “hebat”, yang ada hanya orang setia atau tidak setia. Hal yang sama juga untuk gereja. Yesus mengajarkan ketika kita melakukan segala perintah Allah, kita seharusnya mengatakan, “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Luk 17:10).

Pengkotbah yang serius mengikuti Alkitab dalam masa ini dan memimpin gereja yang berjuang menjadi adonan yang murni (1Kor 5:7-8) dan rumah rohani (1Pet 2:5), mungkin akan kehilangan orang, paling tidak dalam jangka pendek. Hampir dipastikan, karena fondasi belum diletakkan dengan benar. Tetapi mempunyai gereja yang benar-benar Alkitabiah yang menyenangkan Tuhan adalah harga yang pantas. Setiap gembala akan bertanggung jawab kepada Sang Gembala Agung. Tidak akan ada canda dan kesombongan pada waktu itu, dan penghakiman terhadap pastor bukanlah berkelompok sehingga bisa mendapat dukungan dari teman pengkotbah lain. Rom 14:12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Saya harus katakan bahwa kami tidak mempunyai tujuan untuk membuat gereja kecil. Tetapi tujuannya adalah membuat gereja murni. Dan gereja yang murni mempunyai kekuatan dengan Allah. Gereja akan bertumbuh karena Allah adalah Allah dari buah, tetapi bertumbuh dengan baik dalam kehendak Allah dan cara Allah dan waktu Allah, bukan dengan cara manusia dan pragmatisme..

Sangat menyedihkan manusia merusak rencana Allah dengan pikiran duniawi mereka.

Pendapat Anda:

Loading Disqus Comments ...
Loading Facebook Comments ...

Tinggalkan Balasan