Membongkar Kesalahan: Apakah Bermanfaat?

terjemahan
http://logosresourcepages.org/Articles/exposing_error.htm
Dr. Harry Ironside (14 Oktober 1876 – 15 Januari 1951)

Dr. Henry Allen Ironside adalah guru Alkitab yang saleh, gembala dan penulis. Dia melayani sebagai gembala di Moddy Memorial Church di Chicago dari 1930-1948.

Keberatan sering dikemukakan orang mengenai pengungkapan kesalahan sebagai hal yang negatif dan tidak mendidik. Akhir-akhir ini ada banyak macam teriakan melawan pengajaran negatif dalam segala hal. Tetapi saudara-saudara yang memegang pendapat ini lupa bahwa Perjanjian Baru, baik pengajaran Tuhan kita sendiri dan juga tulisan-tulisan para rasul, sebagian besar adalah hal seperti ini, yaitu menunjukkan asal mula Setan dan penyebaran kesalahan yang meresahkan yang disebut dalam surat Petrus kedua dengan jelas sebagai “pengajaran sesat yang membinasakan.”

Tuhan kita menubuatkan, “Banyak nabi-nabi palsu akan tampil dan menyesatkan banyak orang.” Dalam masa kita ini, berapa banyak nabi palsu sudah tampil; dan oh, betapa banyak yang tertipu! Paulus sudah memperkirakan, “Kisah Para Rasul 20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. 30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. 31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.”
Pengamatan saya sendiri bahwa “serigala-serigala ganas” ini, baik sendiri maupun dalam kelompok, tidak akan menyayangkan bahkan kawanan domba kesayangan. Para gembala pembantu dalam masa yang berbahaya ini perlu memperhatikan dengan baik peringatan rasul: “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” (1 Timotius 4:16.) Sangatlah penting dalam masa ini seperti juga pada masa Paulus, semakin penting untuk membongkar berbagai macam pengajaran salah yang pada segala sisi semakin banyak.

Kita dipanggil “mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus,” sambil memegang teguh kebenaran dalam kasih. Iman yang dimaksud adalah seluruh kebenaran yang dinyatakan dan untuk mempertahankan segala kebenaran Allah mengharuskan adanya pengajaran negatif. Ini bukanlah kebebasan kita untuk memilih. Yudas mengatakan dia lebih memilih tema lain yang menyenangkan – “Yudas 1:3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. 4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.” Demikian juga Paulus memperingatkan kita untuk “(Efesus 5:11) Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.”

Ini bukan berarti perlakuan kasar kepada orang-orang yang terperangkap dalam kesalahan – bahkan sebaliknya. Jika ada yang menganggap pengungkapan kesalahan memaksakan pemikiran tidak baik kepada orang lain yang tidak sependapat, jawaban kita adalah ini: adalah tugas kewajiban setiap hamba Kristus yang setia untuk memperingatkan setiap pengajaran yang akan membuat DIA kurang berharga atau mengganti pemikiran akan pekerjaan penebusan-Nya yang sudah selesai dan kecukupan pelayanan-Nya saat ini sebagai Imam Besar dan Pembela kita.

Setiap sistem pengajaran dapat dihakimi dari apa yang diajarkan mengenai dasar kebenaran iman. “Apa pendapatmu tentang Mesias?” pertanyaan ini masih tetap alat uji dari setiap syahadat iman. Mesias Alkitab tentu saja tidak sama dengan pengajran ‘mesias-mesias’ palsu lainnya. Setiap kultus menciptakan karikatur ejekan yang mengerikan tentang Tuhan kita yang terkasih.

Marilah kita yang sudah ditebus oleh darah-Nya yang mahal menjadi “laskar Kristus sejati.” Karena pertempuran melawan kuasa jahat semakin memanas, kita memerlukan keberanian dari Allah.

Akan selalu ada godaan untuk berkompromi. “Marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.” Adalah selalu benar untuk berdiri teguh atas kebenaran yang Allah ungkapkan mengenai Anak-Nya yang terkasih dan pekerjaan-Nya. “Bapa segala dusta” memberikan setengah kebenaran dan mengkhususkan diri dengan kesesatan yang paling halus mengenai Tuhan Yesus, satu-satunya Juruselamat yang cukup.

Kesalahan sama seperti ragi yang kita baca, “sedikit ragi mengkhamirkan seluruh adonan.” Kebenaran yang dicampur dengan kesalahan adalah sama dengan kesalahan, hanya saja kesalahan ini kurang tampak menyolok, sehingga malah semakin berbahaya. Allah membenci campuran seperti itu! Kesalahan apapun, atau campuran kebenaran dan kesalahan, menuntut adanya pengungkapan, pembongkaran dan penolakan yang tegas. Membiarkan kesalahan adalah menjadi tidak setiap kepada Allah dan Firman-Nya dan pengkhianatan kepada jiwa-jiwa yang terancam yang bagi mereka Kristus telah mati.

Membongkar kesalahan adalah pekerjaan yang paling dibenci. Tetapi dari setiap sudut pandang yang benar, ini adalah pekerjaan yang bermanfaat. Kepada Juruselamat kita berarti bahwa Dia menerima dari kita, orang-orang yang sudah ditebus dengan darah-Nya, kesetiaan kita yang seharusnya Dia temukan. Kepada diri kita sendiri, jika kita pertimbangkan “penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir,” ini memastikan upah yang kekal ribuan kali lipat. Dan kepada jiwa-jiwa yang “terperangkap dalam jerat,” betapa banyaknya mereka, Allah yang tahu, bagi mereka bisa berarti terang dan hidup yang berlimpah dan kekal.

Pendapat Anda:

Loading Disqus Comments ...
Loading Facebook Comments ...

Tinggalkan Balasan