terjemahan: https://www.wayoflife.org/database/unquestioningloyalty.html
Pemimpin jemaat yang menuntut kesetiaan penuh tanpa boleh mempertanyakan apapun adalah penyimpangan dari kebenaran alkitabiah dan merupakan tanda kultus/sekte. Alkitab memberikan otoritas kepada Gembala dan penatua (Ibrani 13:7, 17), tetapi otoritas ini bukan tak terbatas ataupun tidak boleh dipertanyakan. Mereka yang menuntut ketaatan buta adalah pemimpin kultus. Pertimbangkan penjelasan otoritas yang diajarkan James dan Ellen White pada masa awal kultus Adven Hari Ketujuh:
“PENATUA DAN NYONYA WHITE MENJALANKAN DAN MENGATUR SEGALA SESUATU DENGAN TANGAN BESI. Tidak ada nominasi jabatan atau resolusi atau urusan apapun yang boleh ditindaklanjuti sebelum diajukan kepada Penatua White untuk persetujuannya. Hingga bertahun-tahun kita tidak pernah melihat pertentangan dalam hal apapun karena tidak seorangpun yang berani melakukannya. Sehingga, semua pemungutan suara resmi hanyalah lelucon. Keinginan Penatua White menentukan semuanya. Jika ada yang berani menentang apapun, betapapun rendah hatinya, Penatua White atau isterinya segera membungkamnya. BERTAHUN-TAHUN PELATIHAN ITU DIAJARKAN ORANG UNTUK MEMBIARKAN PENATUA BERPIKIR UNTUK MEREKA; SEHINGGA MEREKA SEPENUHNYA TUNDUK SEPERTI ORANG KATOLIK” (D.M. Canright, Seventh-day Adventism Renounced, 1898).
Penjelasan ini diberikan oleh seorang yang menjadi anggota setia Adven Hari Ketujuh selama 28 tahun dan menjadi salah satu pemimpin utama. D.M. Canright mengenal James dan Ellen White dengan baik. Dia meninggalkan Gereja Adven Hari Ketujuh pada tahun 1884 dan menjadi Gembala Baptis di Michigan hingga kematiannya tahun 1919.
KENYATAAN YANG MENAKUTKAN DARI PENJELASAN PENYELEWENGAN OTORITAS ITU YANG DILAKUKAN JAMES DAN ELLEN WHITE DALAM KULTUS ADVEN JUGA DENGAN TEPAT MENJELASKAN OTORITAS YANG DITERAPKAN OLEH BEBERAPA GEMBALA BAPTIS FUNDAMENTAL.
Jika saya menerbitkan penjelasan Canright mengenai penyelewengan otoritas tanpa menyebut nama James dan Ellen White dan tanpa menjelaskan siapa yang disebut dan kapan ditulis, beberapa jemaat dalam Gereja Baptis Independen akan menjawab dan menuntut saya telah memfitnah gembala mereka!
KARAKTERISTIK ROHANI OTORITAS GEMBALA
Ada dua masalah yang saya lihat mengenai otoritas gembala di Gereja Baptis Fundamental saat ini: Satu, ada pemberontakan melawan otoritas gembala pada beberapa anggota jemaat; dan kedua, ada penyelewengan otoritas pada beberapa gembala.
Gembala mempunyai otoritas yang diberikan Allah. Firman Tuhan mengatakan, “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.” (Ibrani 13:17). Tidak semua anggota jemaat mempunyai otoritas yang sama dalam jemaat. Gembala mempunyai otoritas mengatur, dan jemaat lain tunduk kepada otoritas ini. Sayangnya ada banyak pemberontakan melawan otoritas gembala. Banyak orang meninggalkan gereja Baptis fundamental yang BAIK karena mereka tidak mengerti atau tidak mau tunduk kepada otoritas gembala alkitabiah. Mereka berpikir bahwa mereka mempunyai hak yang sama dengan gembala dalam membuat keputusan dalam jemaat, tetapi ini tidak benar. Kita membahas ini dalam artikel “TUJUH KUNCI ANGGOTA JEMAAT YANG BERBUAH” (lihat bagian Jemaat dalam database Kesesatan Akhir Zaman di situs http://www.wayoflife.org/fbns/sevenkeys.htm ).
Pada saat yang sama, otoritas yang diterapkan oleh gembala atau penatua adalah berbeda dengan pemimpin dunia sekuler, dan ada gembala yang menyelewengkan otoritas mereka. Hal ini adalah fokus artikel ini. Perhatikan karakteristik alkitabiah dari otoritas gembala yang tepat.
Pertama, Otoritas gembala adalah otoritas dalam pelayanan — otoritas gembala (Markus 10:42-45; Kisah Para Rasul 20:28; 2 Korintus 1:24, 13:10; Titus 1:7; 1 Petrus 5:2). Otoritas gembala hanyalah untuk kepentingan membangun dan melindungi jemaat dan pekerjaan Allah. Bukan untuk kesenangan ataupun maksud rancangan sendiri.
Markus 10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
2 Korintus 1:24 Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai, karena kamu berdiri teguh dalam imanmu. Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.
2 Korintus 13:10 Itulah sebabnya sekali ini aku menulis kepada kamu ketika aku berjauhan dengan kamu, supaya bila aku berada di tengah-tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan.
Titus 1:7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah
1 Petrus 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Kedua, otoritas gembala adalah kepatuhan dan rendah hati — otoritas pelayan (Kisah Para Rasul 20:28; 1 Korintus 3:9, 4:1, 12:7; Titus 1:7; 1 Petrus 4:10, 5:3-5).
Kisah Para Rasul 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
1 Korintus 3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
1 Korintus 4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
1 Korintus 12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
1 Petrus 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
1 Petrus 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. 4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. 5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Gembala mengatur dibawah petunjuk Yesus Kristus, bukan berdasarkan keinginan atau pikiran sendiri. Jemaat adalah milik Allah; anggota-anggotanya adalah umat Allah; pekerjaannya adalah pekerjaan Allah. Gembala hanyalah pelayan dan pengurus.
Bertentangan dengan pelayanan yang sombong dan keras kepala, Diotrefes (3 Yohanes 1:9-10) yang menguasai domba dan memadamkan roh pelayanan orang yang tidak dia setujui walaupun pelayanannya alkitabiah.
Beberapa karakteristik Diotrefes sebagai berikut:
Pertama, dia menuntut kesetiaan tanpa mempertanyakannya dan tidak mengajarkan orang bahwa otoritasnya terbatas dan tidak mendorong orang untuk menguji dirinya berdasarkan Firman Allah. Dia menekankan beberapa bagian yang mengacu kepada otoritas gembala (seperti Ibrani 13:17), tetapi mengabaikan bagian lain yang membatasi otoritasnya (seperti Markus 10:42-45; 2 Korintus 1:24; dan 1 Petrus 5:2). Beginilah cara semua pengajar palsu menyalahgunakan Alkitab. Mereka membangun doktrin dari sebagian ayat yang tampak seperti mendukung pandangan mereka dan mengabaikan atau merendahkan ayat-ayat yang bertentangan dengan pandangan mereka.
Kedua, dia ingin orang untuk bergantung kepadanya dalam arah kehidupan dan pelayanan daripada bergantung langsung kepada Tuhan. Dia membuat orang merasa bahwa mereka tidak bisa membuat keputusan penting dan mengetahui kehendak Allah tanpa dia. Bertentangan dengan Kisah Para Rasul 13:3-4, dimana Roh Kudus lah yang membimbing jemaat Antiokia dan memanggil Paulus dan Barnabas untuk pekerjaan misi mereka.
Ketiga, dia meninggikan diri diatas jemaat.
Keempat, dia mengejek orang lain, membuat mereka terlihat kecil di mata jemaat, sehingga meninggikan wibawa dirinya dan otoritasnya sendiri dan merendahkan orang lain.
Kelima, Dia menggunakan pola Perjanjian Lama (PL) dalam pemerintahan jemaat untuk mendukung tuntutannya akan kesetiaan tanpa mempertanyakan. Dia membandingkan dirinya dengan Musa, Yoshua dan Daud, dan gagal melihat bahwa pola pemerintahan Jemaat Perjanjian Baru sangatlah berbeda sama sekali dari Israel PL. Bangsa Israel adalah kerajaan, teokrasi. Jemaat Perjanjian Baru adalah tubuh dan kawanan dombaa Kristus. Pemimpin jemaat bukanlah tuan atau penguasa atau jendral atau presiden, tetapi gembala yang rendah hati. Tuhan Yesus Kristus menuntut hal ini (lihat Markus 10:42-45).
Ketiga, otoritas gembala adalah otoritas yang ramah dan mengasihi — otoritas seorang ayah (1 Tesalonika 2:7-11).
Gembala haruslah saleh, mengasihi, lemah lembut, rela berkorban untuk kesejahteraan (rohani) jemaat. Pengaturannya tidak menguasai, bukan melayani diri sendiri.
1 Tesalonika 2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. 8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. 9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu. 10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya. 11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Salah satu tanda kultus adalah bagaimana seorang diperlakukan ketika mereka menolak untuk mengikuti tanpa mempertanyakan atau ketika mereka keluar. Ketika D.M. Canright meninggalkan Adven setelah 28 tahun, dia diperlakukan seperti orang tolol dan jahat. Semua persahabatan dan ketulusan ditarik oleh pemimpin Adven. Mereka bahkan berbohong tentang dia hingga bertahun-tahun kemudian. Ini adalah tanda kultus. Orang-orang diperlakukan dengan baik dan kasih jika mereka mentaati pengajaran dan “otoritas” pemimpin kultus; jika mereka mempertanyakan pemimpin atau jika mereka meninggalkan jemaat, mereka diperlakukan tanpa belas kasihan.
Hal inilah persisnya yang kita temukan dalam beberapa Gereja Baptis Independen yang sedang berkembang atau yang besar. Selama orang tunduk tanpa mempertanyakan gembala, mereka diperlakukan dengan baik. Segere jika mereka mempertanyakan kepemimpinan dan keluar, kebaikan dihapus dan mereka diperlakukan tidak baik.
Keempat, otoritas gemala adalah otoritas yang memerdekakan — otoritas yang membangun, tidak menekan (2 Korintus 10:8; Efesus 4:11-12).
2 Korintus 10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.
Efesus 4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus
Tujuan seorang gembala yang saleh adalah membangun jemaat Allah dalam iman agar mereka kuat berdiri teguh dibawah Kristus sebagai Kepala. Gembala seharusnya ingin melihat karunia dan panggilan rohani jemaat dibangun maksimal, dan melakukan segala daya upaya untuk mendorong mereka memenuhi panggilan rohani mereka.
BATASAN OTORITAS GEMBALA
Seorang gembala hanya mempunyai otoritas yang diberikan kepadanya oleh ALlah. Seorang Kristen tidak pernah diperintahkan untuk tunduk secara buta kepada pemimpin jemaat, tetapi tunduk kepada orang yang sungguh-sungguh dipanggil Allah memimpin menurut Firman Allah. Seperti kata rasul Paulus, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.” (1 Korintus 11:1). Paulus bisa menuntut orang untuk mengikuti dia hanya karena dia mengikuti Kristus dan dengan setia memberitakan pesan yang diberikan Kristus. Diluar itu, bahkan Paulus pun tidak mempunyai otoritas. Dia memperingatkan jemaat Galatia bahwa bahkan jika dia memberitakan suatu injil yang lain, mereka harus menolak dia (Galatia 1:8). Bahkan jika berkenaan mengenai rekan kerjanya, otoritas Paulus bukanlah otoritas mutlak yang tidak boleh dipertanyakan. Ketika Paulus “berulang-ulang mendesak” Apolos untuk melayani di Korintus, Apolos menolak (1 Korintus 16:12).
Otoritas gembala dibatasi dalam hal berikut:
1. Otoritas gembala dibatasi oleh Alkitab. Ibrani 13:7 mengajarkan orang Kristen untuk tunduk kepada orang yang memberitakan Firman Allah kepada mereka. Gembala tidak mempunyai otoritas dari dirinya sendiri; otoritasnya adalah Firman Allah. Jika gembala atau pengajar menyimpang dari Alkitab, maka pendengar tidak mempunyai kewajiban untuk mengikutinya; dia sudah melampaui otoritasnya. Jemaat Berea dipuji karena mereka teliti memeriksa pengajaran Paulus dan tidak mengikuti manusia secara buta (Kisah Para Rasul 17:11). Jemaat Allah diperintahkan untuk “menguji segala sesuatu” (1 Tesalonika 5:21). Setiap kotbah harus diuji oleh pendengarnya (1 Korintus 14:29). Seorang gembala tidak mempunyai otoritas untuk menjadi tuan atas setiap detil kehidupan orang. Mereka adalah umat Tuhan, bukan milik gembala. Gembala adalah pembantu yang sementara mengurus kawanan domba Tuhan. Jemaat mempunyai Roh Kudus dan Dia lah guru utama mereka.
1 Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
2. Otoritas gembala berdasarkan panggilan Allah (Kisah Para Rasul 20:28). Para penatua jemaat di Efesus ditetapkan oleh Roh Kudus. Ini adalah dasar otoritas rohani. Umat Kristen hanya tunduk kepada orang yang terlihat jelas bahwa mereka dipanggil Allah. Persyaratan gembala sangat jelas dinyatakan dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1. Banyak orang yang tidak layak melaksanakan otoritas gembala karena status perkawinan mereka bukan teladan yang baik (gembala harus menjadi teladan kehendak Allah bagi kawanan domba — 1 Petrus 5:3), atau isteri yang tidak memenuhi syarat Alkitab, atau karena anak-anak mereka kasar, atau karena mereka tidak memberikan kesaksian baik dalam lingkungan, atau karena alasan lain yang dijelaskan dalam Alkitab.
Perbedaan gembala dan tuan
1 Petrus 5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. 2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
Gembala mempunyai otoritas yang nyata dalam jemaat, tetapi jenis otoritas yang berbeda dengan otoritas duniawi. Perhatikan perbedaan berikut:
Gembala alkitabiah mengasihi kawanan domba dan memimpin dengan kasih, tetapi tuan biasanya merendahkan / menghina; mereka tidak mendorong; mereka hanya menuntut (1 Tesalonika 2:7-8).
Gembala alkitabiah memimpin dengan contoh, tetapi tuan hanya memberi tuntutan dengan sedikit atau tanpa kesadaran atau perhatian bahwa mereka harus menjadi teladan dari tuntutan mereka (1 Petrus 5:3).
Gembala alkitabiah memahami bahwa ini kawanan domba mereka, tetapi tuan merasa bahwa mereka pemilik umat sehingga bisa mengatur mereka sekehendak hati (1 Petrus 5:2,3 “kawanan domba Allah”, “yang dipercayakan kepadamu”).
Gembala alkitabiah lebih mementingkan kesejahteraan orang kudus daripada kepentingan mereka sendiri, tetapi tuan memerintah untuk keuntungan pribadi dan tidak ragu memanfaatkan umat (1 Petrus 5:2)
Gembala alkitabiah rendah hati dan tidak menganggap dirinya lebih besar daripada kawanan domba, tetapi tuan meninggikan diri mereka diatas umat (1 Petrus 5:2 KJV:”yang ada diantaramu”; 1 Petrus 5:5).
Gembala alkitabiah ingin membangun jemaat dan membebaskan mereka melakukan kehendak Allah (Efesus 4:11-12; 2 Korintus 10:8), tetapi tuan ingin mengatur orang dan menahan/menekan mereka. Kata Yunani kathairesin diterjemahkan KJV menghancurkan di 2 Korintus 10:8 juga diterjemahkan merubuhkan (2 Korintus 10:4).
Saudara-saudara, kita harus menundukkan diri kepada gembala yang dipanggil Allah yang memimpin jemaat sesuai dengan firman Allah. Kita harus mengikuti mereka dan mendorong mereka dan menganggap benar sampai terbukti salah. Tidak melakukan ini adalah pemberontakan dan kesalahan.
Kita juga harus bisa menyadari orang yang menerapkan otoritas yang tidak alkitabiah yang kultus, apapun label denominasi yang mereka pakai. Mentalitas Diotrefes pada akhirnya membawa kepada struktur Gereja Roma Katolik, dengan hirarki Uskup Agung, Kardinal dan Paus. Kita tidak membutuhkan lebih banyak paus!
Markus 10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Short Link:
Pendapat Anda: