Yesus Sejarah

Yesus dalam catatan sejarahwan dunia.

Sebagian besar sejarawan ini adalah orang-orang yang membenci Kekristenan dan tujuan tulisan mereka adalah mendakwa dan/atau mengejek Kekristenan.

Tacitus 64M mencatat hukuman mati Yesus dan penganiayaan Kaisar Nero karena orang Kristen percaya Yesus disalib, mati dan bangkit. Orang Kristen ditangkap, dianiaya, dibakar karena tidak mau menyangkal bahwa Tuhan Yesus bangkit dari mati.

Suetonius sejarahwan Romawi yang sangat teliti memeriksa bukti catatan sejarah Romawi dan mencatat tentang orang Kristen yang percaya Kristus yang dihukum mati pada masa Pilatus sudah bangkit.

Suetonius and Dio Cassius mencatat masa pemerintahan Kaisar Tiberius dan cocok dengan catatan Alkitab.

Surat Pengacara Pliny 112M kepada Kaisar Trajan mencatat orang Kristen yang hidup kudus tidak melakukan kejahatan, tidak berbohong dan bersekutu bersama dalam perjamuan kasih pada hari Minggu dan menyanyikan pujian kepada Yesus sebagai Yang Maha Tinggi.
salah satu kalimat lagunya adalah “tidak seperti allah sembahan lain, Yesus menjadi manusia dan tinggal di bumi.”

Surat Kaisar Trajan menjawab surat Pliny untuk menghukum mati orang Kristen tanpa memperhatikan bukti apapun yang diajukan, karena hanya menyembah Tuhan Yesus saja. Hukuman mereka boleh diringankan jika mereka mau menyembah berhala.

Tacitus, Pliny, dan Suetonius ketiganya mengejek agama Kristen sebagai “tipuan takhayul” karena percaya Tuhan Yesus mati dan bangkit.
Pliny bahkan menyebutnya sebagai penyakit menular.

Serenius Granianus, prokonsul Asia, mencatat penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus.

Josephus, sejarahwan Yahudi abad 1 mencatat, Yesus, seorang yang bijaksana dan tidak berdosa, kalau dia harus disebut orang. Dia adalah Kristus, pada jaman Pilatus disalibkan dan mati dan bangkit pada hari ketiga.

Thallus, sejarahwan Mediterania Timur pada masa perang Trojan mencatat komentar mengenai kegelapan di Yerusalem saat Yesus disalib. Injil sudah diberitakan sampai Mediterania pada abad 1. Banyak orang kesulitan menjelaskan mukjizat yang dilakukan Yesus.
Julius African menjelaskan kegelapan pada saat penyaliban Yesus adalah ajaib karena tidak mungkin terjadi gerhana Matahari pada bulan baru. Karena ini tidak mungkin secara ilmiah, maka ini pasti menggenapi nubuat nabi Amos.

Talmud Yahudi dicatat oleh penentang Yesus (Judah, Akiba, and Meir) mengatakan Yesus digantung di tiang, bahasa masa itu untuk menjelaskan penyaliban. Penyaliban terjadi pada hari Paskah. Yesus dihukum mati karena dianggap pengajarannya menyesatkan bangsa Israel.

Toledoth Jesu, catatan sejarahwan Yahudi mengejek mukjizat Yesus dan menuduh murid-murid mencuri mayat Yesus setelah penyaliban, lalu mengatakan Dia bangkit.

Celsus mengejek Yesus, tulisan-Nya dan pengikut-Nya dan juga menyebut Toledoth Jesu yang sudah ada pada masanya.

Origen membuat tulisan yang membantah tulisan Celcus dan semua tuduhan atheist lainnya.
Alkitab Perjanjian Baru sudah lengkap pada masa Origen dan dia mengutip sangat banyak ayat Alkitab. Kita bisa menyusun hampir keseluruhan Alkitab Perjanjian Baru hanya dari kutipan Origen di buku-bukunya.

Lucian 125M, membuat tulisan mengejek orang Kristen mudah ditipu untuk memberikan uang demi pekerjaan Tuhan Yesus. Dia mencatat penyaliban Yesus dan bahwa siapa yang percaya kepada Yesus akan mendapat hidup kekal. Dia mencatat orang Kristen menyembah Yesus sebagai Tuhan. Pengikut-Nya menjual harta mereka untuk membantu orang yang kekurangan. Jemaat mula-mula bergantung kepada tulisan-tulisan yang mereka sebarkan sebagai dasar pengajaran. Dia mengatakan orang Kristen mudah dimanfaatkan karena hati mereka yang lembut.

Sejarahwan Romawi dan Yahudi mencatat total sekitar 5 (lima) JUTA orang Kristen dibantai dibunuh tanpa pengadilan karena mereka tidak mau menyangkal bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit dan naik ke sorga dan menolak menyembah berhala.

Mara Bar-Serapion, sejarahwan Syria mencatat pertanyaan kepada Yahudi, “Apa keuntungan bangsa Yahudi menghukum mati Raja Bijaksana?” Mengatakan bahwa kehancuran Yerusalem tahun 70 berhubungan langsung dengan penolakan mereka akan Yesus. Dan bangsa Yahudi terusir dari negeri mereka karena menolak Mesias mereka.

Valentinus, abad 1 mencatat Yesus yang disebut Sang Firman, adalah Anak Allah dan mengajarkan tentang Bapa-Nya. Yesus mati di kayu dan bangkit dan kematian-Nya membawa keselamatan kepada siapa yang mau percaya.

Dalam Buku Kisah Pontius Pilatus 150M, Justin menjelaskan kematian Yesus sudah diperiksa dan divalidasi oleh Pilatus. Kutipan ayat Mazmur 22 dicatat bersama validasi Pilatus. Laporan Pilatus juga merujuk Yesaya 53 mengenai prajurig mengundi jubah Yesus.

Phylegon, 80M, budak yang dibebaskan Kaisar Hadrian, menjelaskan kemampuan Yesus dengan sangat tepat menubuatkan masa depan yang kemudian dikonfirmasi dalam sejarah. Menjelaskan Yesus yang menubuatkan kematian Petrus. Menjelaskan penyaliban Yesus di Yerusalem. Menjelaskan gerhana matahari dan gempa pada saat penyaliban dan menjelaskan luka Yesus masih ada setelah kebangkitan.

Rheginos, abad 2, mencatat Yesus adalah sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Tuhan karena Dia Anak Allah. Oleh kematian-Nya sebagai Anak Allah, Dia mengalahkan maut dan bangkit.

Rufinus, sejarahwan Yunani mencatat tiba-tiba Matahari “berbalik” dan datang kegelapan pada saat Kristus disalib, pada masa Pilatus.

Phlegon dari Tralles menjelaskan gerhana total terjadi saat bulan penuh dari jam ke-6 sampai jam ke-9

Tertullian mencatat banyak orang yang melihat penyaliban tidak tahu bahwa nubuat nabi Amos dan Yesaya akan terjadi. Mereka mengira itu gerhana.

Pendapat Anda:

Loading Disqus Comments ...
Loading Facebook Comments ...

Tinggalkan Balasan