PERBEDAAN MUSIK YANG BAIK DAN BURUK

Alan Ives
saduran http://www.biblebelievers.com/Ives1.html

Alan Ives adalah hamba Tuhan dan musisi Kristen. Bersama isterinya Ellen, dia menghasilkan beberapa album untuk umat Tuhan. Alan mengerti musik. Dia terlatih dalam jenis musik sekuler maupun musik Kristiani. Sebelum pertobatannya dia bermain dalam band rock and roll. Keluarga Ives menghabiskan waktu mereka mengunjungi gereja, mengkotbahkan Firman Tuhan dan melayani dalam musik. Mereka dari Gereja Baptis Wyldewood di Oshkosh, Winconsin (Pastor Randy King). Tulisan berikut diambil dari rekaman kaset. Anda dapat menghubungi dia di concordandharmony.com

Kita akan coba menetapkan bagaimana membedakan musik yang bagus dan buruk, terutama jika kata-katanya O.K. Bagaimana saya tahu ada sesuatu yang sensual atau tidak, apakah musiknya rohani atau kedagingan? Saya ingat teman yang tidak tahu apapun tentang musik dan berkata kepada saya: “Saat saya membaca ALkitab, saat saya berdoa, saat saya mendengar kotbah, Roh Kudus mengajar dan menghibur, menegor, melatih dan memperbaiki saya–apapun yang perlu bagi saya. Saya tahu Roh Kudus bekerja di dalam saya.” Dan katanya, “Ketika seseorang menyanyikan lagu, saya harap Roh Kudus juga melakukan hal yang sama melalui lagu itu.” Saya pernah menyanyikan lagu blues “No One Ever Cares For Me Like Jesus,” dan dia bilang, “Jangan nyanyikan lagu itu di gereja lagi.” Ini terjadi beberapa tahun lalu.

Teman ini bahkan tidak bisa memainkan lagu “She’ll Be Coming ’round the Mountain” dengan harmonika, tetapi dia mengatakan itu dan saya berjanji tidak akan menyanyikan itu secara blues lagi.

Pemuda ini yang membawa seluruh keluarganya kepada Kristus. Dan sepanjang waktu saya mengenalnya, dia menghabiskan waktu bersama Tuhan dan menempatkan Tuhan diatas segala persahabatannya dengan orang lain.

Ketika kita selesai dengan hal ini dan jika masih belum mengerti, anda selalu dapat bertanya kepada Tuhan. “Roh Kudus, ajari saya; apakah lagu ini baik atau buruk?” Ujilah setiap Roh apakah berasal dari Allah? (1 Yohanes 4). Kamu akan bisa belajar membedakan. Beberapa lagu sangat buruk, kamu segera tahu kamu tidak boleh mendengarnya. Beberapa lagu bisa sulit dibedakan. Saya masih mempertanyakan beberapa lagu yang saya dengarkan. Beberapa lagu mempunyai pesan yang baik, tetapi rasanya ada sesuatu yang tidak baik. Kita perlu belajar sensitif mendengar Roh Kudus, dan jika ada yang tidak baik pada suatu lagu, jangan dinyanyikan.

BERJAGA-JAGA

Perhatikan 1 Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Ini adalah pesan kepada orang Kristen. Kita harus berjaga-jaga; karena setan selalu mencari mangsa.

Jemaat adalah Bait Allah dan kita harus menjaga kekudusan jemaat yang juga adalah Tubuh Kristus. Roh Kudus ingin kita menjaga jemaat dan juga tubuh kita tetap kudus dan murni. Allah mengatakan, kuduslah kamu sebab Aku kudus.

Dalam hal musik, saya berhati-hati, karena saya pernah ‘diterkam.’ Iblis membuat kesaksian saya buruk sehingga orang tidak bisa membedakan saya sudah diselamatkan dengan orang dunia.

Jadi kita harus sadar dan berjaga-jaga; tandai! Mungkin ini bisa melelahkan, tetapi akhirnya adalah kemerdekaan dalam Kristus dan sukacita yang besar. Penting dalam menghadapi masalah, dan musik adalah bidang yang bermasalah.

MUSIK MARS vs MUSIK DANSA

Iblis adalah musuh. Dia bertentangan dengan kita, karena dia bertentangan dengan Allah. Ini adalah dasar musik mars. Allah memberi kita musik mars yang bagus, lalu setan mengatakan, “jika Allah suka mars, maka kita menentangnya,” dan setan menambahkan tekanan pada beat yang bertentangan dengan musik mars. Musik dansa dan musik mars adalah bertentangan langsung. Ada pengaruh hal-hal lain yang akan kita lihat, tetapi setan adalah bertentangan langsung dengan Allah. Jika Allah mengatakan ke gereja dan dengar kotbah, iblis mengatakan pergi tempat lain dan dengarkan hal lain.

Ada perbedaan mendasar. Beat musik mars ada pada ketukan satu dan tiga. SATU, dua, TIGA, empat, SATU, dua, TIGA, empat. Musik dansa adalah satu, DUA, tiga, EMPAT, satu, DUA, tiga, EMPAT. Kamu bisa mendengar jebakan drum memainkan perbedaan ini.

Musik mars adalah jenis musik tentara. Kita menggambarkan militer jika kita menggunakan musik mars. Jika kita menggunakan irama dansa, kita menggambarkan sesuatu yang bertentangan dengan mars, sesuatu yang sensual. Ini adalah dasar musik.

Kita harus menguji segala sesuatu dan pegang yang baik (1 Tesalonika 5:21). Saat kita mendapatkan musik yang baik, kita harus berpegang pada itu dan kita harus membenci yang buruk.

Kita memiliki roh, jiwa dan tubuh,, dan Allah memberikan musik untuk memberkati roh jiwa dan tubuh kita. Ada tidak bagian musik, karena Allah menciptakan musik untuk memberkati manusia. 1 Tesalonika 5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Kamu seluruhnya dipengaruhi oleh musik.

Bagaimana ini terjadi? Roh berhubungan dengan pikiran kita, terutama pikiran kita terhadap Allah. Jika kamu belum diselamatkan, rohmu mati; dan kamu tidak memikirkan apa yang menyenangkan Allah. Perlu seseorang untuk menginjilimu untuk memikirkan hal rohani. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, “… Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” (Yohanes 6:63). Dalam Firman Tuhan ada kehidupan. Begitu kita mendapatkan hidup kekal; kita dilahirkan kembali melalui benih yang tidak dapat rusak. Ini adalah hal rohani.

MELODI, HARMONI DAN RITME

Bagaimana dengan musik? Misalkan melodi, salah satu bagian musik. Melodi adalah untuk roh kita. Ini yang menghubungkan kita dengan Allah. Jika saya bersenandung lagu “Jesus Keep Me Near the Cross,” walaupun tanpa ritme atau harmoni, Saya sedang memuji Tuhan. Lagu itu adalah doa. Roh saya terbantu dengan senandung lagu. Musik apapun dengan melodi yang baik, walaupun tanpa harmoni atau ritme, dapat menghubungkan kita dengan Allah. Kamu dapat memikirkan Tuhan dengan rohmu. Itulah gunanya melodi.

Lalu jiwa kita, disini ada perasaan, emosi dan kasih. Dalam jiwa kita ada sikap dan perasaan mengenai hal yang kita pikirkan dalam roh. Jika kamu katakan, “apa itu?” Lalu misalnya saya jawab “Ibu,” maka bersama pikiran ini, akan timbul perasaan jiwa. Jika saya katakan, cokelat atau keju atau yang lain, itu akan menimbulkan perasaan, bahkan seperti mencicipi. Kamu mempunyai suatu perasaan yang berhubungan dengan pikiran. Itulah jiwa. Kemampuanmu untuk suka atau tidak suka sesuatu berasal dari jiwamu. Jiwa yang memberikan kepribadian, apa yang kamu suka dan tidak suka, bagaimana kamu bereaksi terhadap semua itu.

Harmoni adalah untuk jiwa. Banyak nada Injil ditulis dalam kunci mayor; biasanya lagu yang cerah dan bahagia. Sewaktu sekolah kita sering diajarkan bahwa chord mayor adalah bahagia dan chord minor adalah sedih. Jika saya mainkan chord minor pada piano, kamu akan segera merasa berbeban dan sedih. Chord minor menggambarkan kesedihan. Tidak ada yang salah dengan chord minor sendiri, tetapi harus ada keseimbangan. Jika kita membicarakan bagaimana Juruselamat menderita dan bersedih, kita akan gunakan chord minor–tetapi tidak semuanya begitu. Harus ada keseimbangan.

Jika saya menyanyikan “There Is A Land That Is Fairer Than Day” dengan kunci mayor, Sorga terasa gemilang. Tetapi jika saya gunakan kunci minor–dengan ritme dan melodi yang sama–tiba-tiba Sorga tidak terasa menyenangkan lagi. Satu-satunya perubahan ini hanya pada harmoni.

TEXT PAINTING

Kakek saya mempunyai sepupu yang bermain piano di teater. Dia hanya menonton film bisu dan mencoba mencocokkan musik dengan apa yang terjadi dalam film. Tidak ada kata-kata; semua hanya disampaikan dengan piano. Dia bisa memainkan musik pengejaran, musik penyelamatan, musik yang meningkatkan ketegangan, ketakutan, kemarahan, dst. Semuanya hanya dengan permainan musik, tanpa kata-kata.

Teknik ini disebut text painting. Ini menciptakan gambaran perasaan dengan memanfaatkan melodi, harmoni dan ritme yang sengaja dirancang untuk menimbulkan perasaan tertentu. Jika kamu mengecilkan suara film yang seram, maka film itu menjadi tidak seram lagi. Musiklah yang membangkitkan perasaan.

Mereka memanipulasi perasaan orang menggunakan chord, melodi dan ritme. Dengan semua bagian musik, komposer menciptakan gambaran perasaan.

Hal yang mulia dapat dilakukan dengan mengambil ayat Alkitab dan menggunakan musik yang tepat, menciptakan gambaran perasaan yang benar.

AGUNGNYA KEKUDUSAN

Kita pelajari Mazmur sejenak. “Mazmur 29:1 Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! 29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!” Disini kita diajarkan menyembah Tuhan dalam agungnya kekudusan (kjv: beauty of holiness.) Bagian dari penyembahan adalah pujian dan nyanyian. Jadi apa maksudnya disini?

Saya mendengar ayat ini sejak dulu di gereja Methodist, jauh sebelum saya diselamatkan, dan saya berpikir, apa maksudnya ini?

Pertama, Allah kita adalah kudus, dan Dia mengatakan keagungan adalah sesuatu yang kudus. Tidak ada wanita manapun – secantik apapun wajahnya – yang agung jika dia tidak kudus. Tidak ada hal apapun yang diciptakan manusia -sebagus apapun juga pekerjaan tangannya- yang agung jika tidak dibuat menjadi kudus. Keagungan dan kekudusan harus bersamaan.

Hal yang sama dengan musik dan memainkan peralatan musik. Setiap alat musik diciptakan untuk dimainkan dengan agung. Allah memberikan bangsa Yahudi musik. Allah memberikan Raja Daud kemampuan membuat alat musik, dan komunitas Yahudi sekarang – walaupun mereka musuh Injil – tetap memiliki sedikit kemampuan Raja Daud. Banyak alat musik klasik adalah dari Yahudi. Jika kamu ingin tahu bagaimana biola seharusnya dimainkan, dengarkan bagaimana orang Yahudi memainkannya. Jika kamu ingin mendengar bagaimana bunyi oboe seharusnya, dengarkan bagaimana orang Yahudi memainkannya.

Pemusik klasik selalu berusaha memainkan musik dengan seagung mungkin. Tetapi sangat disayangkan banyak musik yang dituliskan tidaklah kudus; dan sebagus apapun dimainkan, terdengar kurang baik. Jika kamu ingin tahu bagaimana seharusnya bunyi trumpet, dengarkan pemain solo pertama dalam orkestra. Pemain solo ini sangat amat diseleksi dengan teliti, jika mereka salah satu nada dalam rekaman konser, mereka akan dipecat, dan ada puluhan atau ratusan orang berbaris ingin mengisi posisi ini. Mereka tidak berani salah. Bahkan beberapa dipecat karena tidak memainkan dengan cukup baik.

Roh Kudus yang tinggal didalam kita adalah kudus dan agung. Alkitab, Firman Tuhan yang sempurna, adalah gambaran keagungan. Apa yang dilakukan FT pada jiwa, pikiran dan hidup kita adalah luar biasa dahsyat. Ini adalah kudus dan agung.

Pernikahan disebut kudus (holy matrymony). “… hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur” (Ibrani 13:4). Pernikahan adalah hal yang agung dan gambaran kekudusan.
Alkitab menuntut kesetiaan kita. Kesetiaan terhadap pernikahan, terhadap pasangan hidup, seperti Kristus setia terhadap tubuh-Nya, jemaat-Nya, pengantin-Nya. Ini adalah gambaran keagungan dan tuntutan agar jemaat pun setia kepada Kristus sebagai Kepala dan sebagai Sang Suami.

Demikian juga dalam penyembahan Tuhan. Harus ada keagungan dalam pujian dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa, agar pujian kita menyenangkan bagi Tuhan dan sebagai gambaran agungnya kekudusan. Ini mengingatkan kita akan kekudusan Tuhan.

Inilah bagian text painting -menciptakan nada dengan suara dan alat musik untuk menggambarkan agungnya kekudusan Tuhan.

Mazmur 66:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, 66:2 mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!
Musik kita haruslah dalam sorak sukacita (kjv: joyful noise). Kita harus memasukkan sukacita kedalam musik. Kita harus menggambarkan sukacita. “Mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya.” Musik kita harus menghormati dan memuliakan nama-Nya. Kita harus memasukkan kemuliaan Tuhan kedalam musik. “Muliakanlah Dia dengan puji-pujian!” Tidak ada disebutkan text painting, tetapi inilah sebenarnya yang dimaksudkan. Ketika kita memuji Tuhan, haruslah dengan keagungan (kjv: make his praise glorious). Ini pertama harus dimulai dari dalam hati; kemudian ketika kita menaikkan pujian dengan suara kita, dan ketika kita memainkan alat musik, semuanya harus dengan usaha maksimal untuk kemuliaan nama-Nya.
Kita menggambarkan keagungan Juruselamat jika kita bernyanyi dan memainkan musik dengan benar.

Hal ini sekaligus memberitahu kita bahwa musik dapat mencemarkan, musik dapat mempermalukan, dan ini seringkali terjadi saat ini.

RITME BAIK DAN RITME BURUK

Saya mau menunjukkan beberapa hal mengenai text painting. Bayangkan lagu “Dasarnya Teguh.” Dasarnya teguh bagi yang beriman. yang lari pada-Nya selalu ada aman! Jika saya mainkan lagu ini dengan nada “Jingle Bell,” dengan banyak nada tinggi maka suasananya menjadi salah, tidak sesuai dengan lagunya, tidak cocok. Sedangkan nada aslinya dimainkan dengan penuh, kaya, keras, kuat. Pujian ini menceritakan kesempurnaan Firman Tuhan yang tak tergoncangkan dan dimainkan dengan agung dan penuh kekuatan.

Kemudian lagu “Nyamanlah Jiwaku”: Marilah ya Tuhan datanglah segra. Dengan segenap kuasa-Mu. Nafiri berbunyi… Lagu ini menceritakan mengenai nafiri dan kedatangan Tuhan, dan lagu dimainkan sebagai pawai yang riuh dengan keyboard. Ini adalah text painting. Semua nada yang dimainkan piano memiliki makna. Waktu, nada, ritme -semua memiliki makna. Kita tidak mau menciptakan riuh pawai saat bunyi lagu “Meski oleh Iblis aku diserang” Kita tidak mau menyambut kedatangan Iblis dengan riuh. Tidak! Sambutan riuh adalah untuk Tuhan.

Demikian juga dengan semua lagu lain. Ada lagu mars untuk menyambut Sang Raja. Ada lagu yang menceritakan damai yang mengherankan dengan nada yang damai. Jika kita melihat kata-kata pada pujian -apakah damai, sukacita, keagungan Tuhan- maka ciptakan gambaran hal itu dengan musik.

Apa yang terjadi ketika orang mengambil lagu himne dan menambahkan sesuatu yang lain? Maka gambarannya menjadi rusak.

Musik tradisional menciptakan gambaran yang tenang, hubungan yang rohani dengan Juruselamat. Hubungan orang Kristiani dan Kristus tidak dapat digambarkan menggunakan musik duniawi yang sensual. Zaman sekarang, banyak yang memasukkan musik seksi 60an kedalam lagu himne, dan ini tidak boleh! Ini menciptakan gambaran yang berbeda, gambaran yang duniawi, sensual dan sangat merusak. Jangan berpikir ini hal yang tidak berbahaya.

Misalnya musik boogie, dan blues yang sebenarnya sama dengan boogie hanya lebih lambat. Keduanya mempunyai ritme yang sama, hanya berbeda kecepatan saja. Ritme blues bisa didengar dalam balada. Ratusan lagu ditulis dengan ritme ini. Banyak teks himne dinyanyikan dengan beat boogie, gaya jazzy, ritme dansa. Semua ini merusak himne dengan nada yang duniawi dan sensual.

Ketika kita memberi tekanan pada beat yang salah maka itu menjadi musik dansa dan sensual, kedagingan; dan musik menjadi lebih laku karena kedaginganmu menyukainya! Ritme ini merangsang kedagingan, dan orang yang menciptakan album mengerti hal ini. Mereka tidak ingin lagu yang rohani, mereka ingin menarik orang Kristen dari hubungan rohani dengan Kristus dan mereka ingin albumnya laku.

EFEK BOLA SALJU

Cepat atau lambat, orang Kristen harus membuang musik yang salah, atau musik itu akan membawa mereka ke arah yang salah. Kadang kala ada orang Kristen yang mendengar musik yang salah; tetapi setelah mereka diajarkan, jika mereka tetap menyukai musik yang salah maka saya tahu ada sesuatu yang salah.
Kamu tidak dapat menikmati musik duniawi dan tidak menjadi duniawi!

Mereka yang berusaha menjelaskan kekuatan musik rock and roll, gelegar televisi sedang menarikmu dari keduniawian. Karena musik yang menarik secara duniawi menarikmu dari hal rohani kepada hal kedagingan.
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Jika kamu tidak hidup oleh Roh maka kamu menuruti keingingan daging.
Yakobus 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Saya tidak akan memusingkan hal ini jika ini tidak membahayakan kita, tetapi ini sangat membahayakan. Sangat membahayakan! Ini bisa terlihat seperti tidak berbahaya ketika musik sensual sedikit disamarkan. Ini akan menyebabkanmu lebih menyukai musik sensual, seperti hal sensual lainnya. Ini menciptakan hasrat sensual.

Seperti hal lain dalam kehidupan. Jika kamu mulai seteguk bir, kamu akan meneguk yang kedua, ketiga, dst. Lalu kamu akan mulai minum wine dst. Seperti kasus narkoba seringkali orang mulai dari mencoba mariyuana, perlahan meningkat hingga narkoba yang lebih keras. Ada peningkatan. “Duniawi, sensual, jahat.” Mulai dari yang sedikit dan terus meningkat. Alkitab memperingatkan kita menghindari omongan kosong karena akan “menambah kefasikan” (2 Timotius 2:16). Ini terus meningkat, menambah kefasikan. Ini adalah efek bola salju. Kamu membuat bola salju yang kecil dari atas bukit dan selagi itu meluncur maka bola salju menjadi semakin besar semakin besar dan menjadi sangat besar. Efek bola salju ini terjadi pada tubuh yang menyukai ritme yang duniawi, sensual yang merangsang perasaan.

Iblis menggunakan sedikit pergeseran untuk menarik orang menjauh dari Allah dan dari kekudusan. Tidak ada seorangpun pada masa 60an yang menyanyikan lagu memuji Iblis. Bahkan pada masa saya dalam rock and roll sebelum saya diselamatkan, hampir tidak ada lagu mengenai iblis. Saya tidak dapat mengerti bagaimana Rolling Stone menyanyikan tentang iblis. Saya pikir, apa hubungannya dengan hamburger, french fries, wanita, pantai, coca-cola dan selancar? Saya tidak mengerti, sampai saat saya diselamatkan dan membaca Alkitab dan menemukan bahwa Iblis selalu menarik orang untuk menyembahnya.

Ketika kita mengganti ritme, kita akan merubah gaya menyanyikannya. Jika kamu mainkan “Dalam dosa ku tengglam. Jauh dari daratan” dengan nada boogie blues, kamu akan merasa menyanyi dengan gaya Elvis Presley. Sangat sulit untuk memainkan ritme duniawi dan bernyanyi dengan rohani.

Dalam ketiga aspek musik, ritme haruslah yang paling tidak penting. Rohani yang harus paling dipentingkan. Musik dansa pada dasarnya adalah untuk gerakan tubuh dan bukan untuk pikiran ataupun rohani.

SINKOPASI

Jenis ritme lain adalah sinkopasi. Ini adalah jenis musik Rumba dengan tekanan di luar beat dan berayun. Ketika musik terus berayun dan tekanan di luar beat, ini menghasilkan musik yang sensual. Elvis Presley memanfaatkan ini dalam semua musiknya. Mereka menggunakan Rumba, tetapi memainkan dengan lebih lambat dan lebih pelan. Ini adalah sinkopasi yang sama, eight-to-the- ba, ritme boogie. Ini sangat menarik banyak orang karena ini sensual. Beberapa group memainkan dengan lebih keras dan lebih cepat dan meningkatkan daya sensual musik.

Jika kamu pernah mendengar permainan drum Afrika, kamu akan mengerti bahwa musik rock hanyalah mengejar ritme Afrika.

Di Afrika, mereka bisa memainkan “poly rhytms.” Mereka mempunyai berbagai drum dan perkus, alat-alat ritme yang menciptakan banyak ritme berbeda. Mereka dapat menciptakan satu ritme dengan kaki, ritme lain dengan tubuh, ritme lain dengan tangan, ritme lain dengan jari, dengan kepala, dst. dan mereka dapat berdansa dengan enam atau tujuh ritme sekaligus. Sangat mengagumkan; tetapi ini semuanya sensual, untuk tubuh jasmani dan semua ini menghasilkan gerakan tubuh yang tidak sopan. Mereka menggerakkan tubuh untuk menarik perhatian pada bagian tubuh yang tidak sopan.

Hal yang sama terjadi di panggung rock saat ini. Mereka mengejar “ketinggalan” dari ritme Afrika. Dan, tentu saja, penyembah Iblis terus menaikkan volume amplifier, dan banyak dari mereka yang tidak mengerti lagi apa yang mereka lakukan. Mereka hanya membuat suara keributan. Beberapa pemain bahkan tidak memainkan chord; dan bahkan tidak ada harmony ataupun melodi lagi, hanya keributan saja. Tidak ada konsumsi kerohanian, tidak ada untuk jiwa; semuanya sensual, untuk tubuh jasmani. Begitu pula dengan musik Rap, tidak ada lagi melodi. Mungkin banyak yang tidak tahu, hal ini sudah dilakukan ribuan tahun di Afrika. Mereka melakukannya berjam-jam. Ada maraton dansa! Mereka bergoyang berjam-jam sampai jatuh atau kerasukan iblis dan kemudian mereka bergoyang lagi.

Banyak anak mudah yang sudah diperhamba sedemikian sehingga ketika kita membicarakan hal rohani dengan mereka, mereka tidak dapat mengerti karena musik yang berdengung di dalam mereka. Mereka begitu diperhamba sehingga tidak dapat memikirkan hal yang rohani.

Grup Rock “injil” saat ini tidak semuanya ribut. Ada banyak variasi karena iblis mengerti musik yang cocok untukmu dan dia berusaha menjangkaumu dengan jenis musikmu. Ada musik yang sangat ribut untuk yang menyukainya dan ada yang lebih lembut sesuai dengan seleramu.

Pikirkan ini: Di satu sisi ada Allah, dan di sisi lain ada iblis. Iblis melawan segala hal yang berhubungan dengan Allah dan ingin menarik orang dari Allah dan dari kekudusan. Bagaimana dia melakukannya? Perlahan dan pasti, dimulai dengan sedikit pergeseran.
Seharusnya semua umat Tuhan memuji dan memuliakan Tuhan, menyenangkan hatinya. Di pihak ini tentu saja musik harus kudus dan murni dan rohani.

Iblis hanya perlu menambahkan sedikit unsur ritme duniawi, sedikit sensual dan ini akan sangat menarik bagi banyak orang Kristen. Dari sini bisa bergeser perlahan ke musik yang boogie seperti Southern gospel. Dan banyak orang Kristen tidak mempermasalahkan hal ini. Kemudian bergeser lagi, Contemporary Christian Music, ini jenis musik yang sama dengan nightclug dan ini adalah bisnis yang besar. Semua musik sensual duniawi ini tidak menggambarkan agungnya kekudusan Tuhan!

MENJANGKAU PEMUDA DENGAN MUSIK MEREKA?

Kini, banyak musik “Rock Kristiani.” Katanya, bisa digunakan untuk menjangkau pemuda jika kita memainkan musik mereka. Saya tidak percaya itu, karena sebelum saya diselamatkan saya mendengarkan penyanyi rock and roll dengan lagu yang kotor dan kini menyebut Tuhan Yesus dalam lagu mereka. Apa tanggapan saya? Saya bilang, mengapa mereka memainkan lagu saya? Itu lagu Kristiani! Saya tidak percaya mereka berbuat baik menyanyikan lagu Kristiani. Dan mereka semua berambut panjang licin. Saya rasa mereka jauh lebih buruk dari kondisi saya. Saya memperhatikan mereka dan saya pikir, saya tidak mau seperti itu.

Saya tidak percaya ide kamu harus terlihat seperti mereka dan memainkan musik mereka untuk menjangkau mereka. Jika kamu ingin membawa seseorang kepada Kristus, kamu harus menunjukkan bahwa Tuhan sangatlah berbeda dengan dunia. Dia kudus, dunia najis. Musik Rock Kristiani tidak memberi gambaran benar tentang Juruselamat.

Jika kamu bergeser satu langkah dari musik yang baik, maka iblis akan menarikmu lagi menjadi dua langkah, lalu tiga langkah, dst. Iblis tidak beristirahat, dia akan terus menarikmu makin jauh.

Saya terus memeriksa musik saya. Saya akan menanyakan, apakah saya sudah bergeser satu langkah? dua langkah? Tuhan tolong, saya tidak mau bergeser.

Beberapa orang bertanya, “Mengapa kamu membuat beat sebagai faktor penentu?” Karena itu mengendalikan semuanya, harmoni dan melodi; dan hanya ini yang dapat saya temukan dalam Alkitab, untuk menarik garis batas. Jika ada yang mengatakan beat bukan faktor pembatas, maka tidak ada lagi garis batasnya.

Ada yang bilang “saya tidak suka volume.” Alkitab mengatakan, bersoraklah (kjv: loud noise) bagi Tuhan. Kamu tidak dapat menggunakan volume sebagai penentu. Ada yang bilang saya tidak suka kecepatan lagunya. Sama sekali tidak ada indikasi kecepatan lagu dalam Alkitab. Ada yang bilang, saya tidak suka drum. Ada drum dalam marching band. Ada band ceracap dalam Mazmur 150. Ada rebana dalam Alkitab. Kamu tidak dapat menolak alat musik pukul hanya karena itu dapat menghasilkan ritme yang salah. Ritme yang salah dapat dihasilkan pada piano atau gitar juga.
Satu-satunya faktor penentu adalah ritme.

Ada yang bilang, saya tidak suka dengan gaya mereka menggunakannya. Itu adalah ritme yang menyebabkan gaya penggunaan. Ada yang bilang, saya tidak suka chord yang dimainkan. Chord itu dimainkan karena sesuai dengat ritmenya.
Ritme yang menentukan benar atau salah musiknya.

Saya harap kamu mengerti hal ini. Ketika kamu mendengar ritme yang sensual, duniawi dalam suatu lagu, segera hentikan. Itu tidak akan membantu.

MUSIK ADALAH SUARA YANG BERARTI

Dalam 1 Korintus 14 Rasul Paulus merujuk musik dan menjelaskan bagaimana komunikasi yang baik dan apakah kita berbahasa lidah.

1 Korintus 14:7 Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi–bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?
8 Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?
9 Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!
10 Ada banyak–entah berapa banyak–macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.

Ayat 7 mengatakan bahkan alat musik pun menghasilkan bunyi yang berbeda. Semakin besar kesalahan maka semakin sulit kamu mengetahui lagu yang dimainkan. Jika saya mainkan lagu “Yesus Kasih Padaku” dan nada-nada mulai hilang, kamu mungkin tidak bisa tahu lagi lagu yang saya mainkan. Tidak menghasilkan suara yang berbeda lagi. Kita perlu nada yang tepat pada waktu yang tepat, jika tidak maka tidak menghasilkan gambaran yang ingin ditampilkan.

Ayat 8 menjelaskan bunyi tertentu yang terang. Jika kamu tidak tahu nada yang tepat, jika kamu tidak menyanyi atau memainkan lagu dengan roh yang tepat, maka orang tidak bisa melihat gambaran yang ingin disampaikan dan mereka tidak menuju arah yang sama denganmu. Mereka tidak akan percaya pada kata-kata yang kamu nyanyikan atau mainkan. Mereka harus mengerti apa yang ingin kamu sampaikan. Jika musik umat Allah tidak menyampaikan pesan yang jelas, tidak ada yang akan mengikuti pesan yang disampaikan lagu itu. Jika kamu menyanyikan pesan memenangkan jiwa dan musikmu mengatakan “lakukan semaumu,” maka tidak ada yang akan mengikuti pesan pergi memenangkan jiwa. Kamu tidak bisa memberikan pesan yang campur aduk.

Untuk apa menghabiskan waktu menyanyikan lagu memenangkan jiwa dan tidak ada yang tergerak untuk memenangkan jiwa. Untuk apa menyanyikan lagu penginjilan jika tidak terhitung dalam kekekalan. Jika bukan untuk hal rohani maka tentu untuk hal duniawi, jasmani, uang, popularitas dan ketenaran. Tuhan akan mengatakan pekerjaanmu “kayu, rumput kering dan jerami!”

Ayat 9 mengatakan pesan yang disampaikan harus mudah dimengerti. Jika musik menjadi sangat rumit dengan begitu banyak suara maka yang mendengar akan sulit mengerti apa yang ingin saya sampaikan. Jika saya menghilangkan nyanyiannya maka tidak ada yang mengerti apa yang saya ingin sampaikan. Jika saya mainkan piano dan merubah-rubah banyak nada dan pendengar tidak mengerti lagi lagu apa yang saya mainkan, apakah gunanya? Kita harus sangat berhati-hati menyampaikan pesan kita agar mudah dimengerti.

Bukan semua orang pintar dalam musik. Orang Kristen harus yakin, pertama bahwa pesan yang ingin disampaikan benar bisa tersampaikan dan mudah dimengerti bahwa kamu mengagungkan Tuhan Yesus dan menceritakan pengorbanan-Nya di Kalvari tersedia bagi semua orang yang mau percaya dan mau diselamatkan. Pesannya harus jelas.

Ayat 10 mengatakan setiap bunyi harus mempunyai arti. Begitu pula dengan musik. Setiap grup band berusaha menyampaikan suatu pesan. Ada yang mengatakan, “musik tidak menyampaikan apa-apa, musik hanya ada saja.” Kata “berarti” menandakan sesuatu atau menunjuk kepada suatu tanda. Setiap lagu yang kamu dengar pasti menunjuk kepada sesuatu. Ketika musik dimainkan jelas itu menunjuk sesuatu. Musik menciptakan suatu gambaran. Orang yang memainkan musik dengan cara mereka sedang menyampaikan suatu pesan, “inilah yang cocok dengan saya.” Musik akan menggerakkan kita, entah baik atau buruk. Musik akan menunjuk sesuatu. Musik tidak secara hurufiah mengatakan, “lakukan yang jahat.” Tetapi ada musik yang mengimplikasi, menunjuk, mendorong ke arah itu. “Rasakan seperti ini; pikirkan seperti ini.” Musik membawamu kearah pesannya tanpa mengeluarkan kata-kata. Musik menunjuk, musik mempunyai arti.

Jangan biarkan ada yang mengatakan kepadamu, “itu kan hanya musik.” Tidak! Musik mempunyai arti. Mereka mengatakan “itu hanya musik.” Itu yang dikatakan semua rocker injil. Pesan mereka sebenarnya adalah “hidup sesukamu, lakukan apapun yang menyenangkan hatimu!” Dan jika kamu melihat kehidupan mereka, mereka semua berfoya-foya menghabiskan uangmu. Kamu tidak mau mengikuti gaya hidup mereka. Mereka tidak ada yang rohani. Mereka hanya mengambil uangmu dan mempermainkan identitas kekristenanmu.

Jika saya menyanyikan injil rock, saya akan malu di hadapan profesor kampus yang mengajar saya. Mereka memahami suara dunia. Mereka mengerti suara seharusnya murni dan musik seharusnya mengandung keagungan. Komposer klasik, bahkan mereka yang tidak diselamatkan, mengatakan bahwa musik adalah untuk menyegarkan jiwa dan menggambarkan hidup yang mulia. Musik Kristiani haruslah dimengerti oleh orang yang mendengar. Melodi harus jelas dan harmoni dan ritme haruslah menggambarkan agungnya kekudusan Kristus.

Jika kita menggunakan ritme yang kotor, harmoni yang kotor, melodi yang kotor, kita tidak memberikan gambaran agungnya kekudusan Kristus. Jika kita menggunakan ritme sensual dan harmoni yang digunakan dunia, bukannya menggambarukan kekudusan Anak Domba Allah yang tak berdosa, itu akan merusak dan menajiskan Kristus. Apa yang kita lakukan dengan musik kita sangatlah penting.

Saya akan bacakan satu sajak sebagai penutup. Kristus seperti apakah yang digambarkan musik yang kamu dengar? Bagaimanakah dan apakah yang kamu pikirkan tentang Allah ketika kamu mendengar musik tertentu?

Manusia menggambarkan Yesus dengan berbagai cara, tetapi yang digambarkan dalam Firman Tuhan tak terbandingkan. Juruselamatku, tidak ada artis yang sanggup menggambarkan, tetapi Firman Tuhan agung dan kebenaran Tuhan digambarkan.

“Disana saya lihat Yesus di salib di Kalvari
Anak Domba Allah dikorbankan bagiku, sekali untuk selamanya.
Bilur-bilur-Nya untuk kesembuhanku,
Dia tertikan karna dosaku,
Darah-Nya yang ditumpahkan untuk membersihkan jiwaku.

Tubuh-Nya menderita pada hari itu
untuk menyingkirkan beratnya kejahatan
dan membuang pelanggaranku
Disana Dia memurnikanku oleh rancangan agung Allah.

Anak Allah tanpa noda, tanpa dosa, tanpa salah
Di bukit Golgota Dia menanggung kutuk dan malu
Disana Dia yang benar dibantai menggantikan saya
Dengan cuma-cuma memberikan kebenaran-Nya yang tak dapat kugapai.

Tidak ada penghapusan dosa yang dapat kutemukan
Tidak ada istirahat bagi roh ataupun damai bagi pikiran,
Tetapi pada kanvas Injil kulihat
Juruselamatku, Penebusku, mati menyelamatkanku.”

Semoga kita terus berjuang agar musik kita murni bagai Firman Tuhan dan menggambarkan Kristus Juruselamat agung yang menumpahkan darah-Nya agar kenajisan dosa kita dapat diampuni.

Saya mengasihi Tuhan. Dia sudah merubah saya sepenuhnya; dan saya ingin musik saya dan musik semua Kristen menyampaikan pesan Kristus yang sungguh murni dan agungnya kekudusan.

Pendapat Anda:

Loading Disqus Comments ...
Loading Facebook Comments ...

Tinggalkan Balasan