Benteng Pertahanan Jemaat Alkitabiah

terjemahan https://www.wayoflife.org/reports/biblical_walls.php

Belakangan ini banyak pembicaraan tentang tembok, terutama rencana Presiden Donald Trump untuk membangun tembok di perbatasan selatan Amerika. Hal ini sangat masuk akal, hal yang wajar. Bahkan penentang Tembok Trump juga menggunakan tembok. Mereka mempunyai tembok pada properti mereka, dengan gerbang dan pintu dan kunci yang kuat. Semua orang waras mengerti pentingnya tembok dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Tembok adalah pertahanan. Tembok menghalangi apa yang tidak seharusnya masuk.

Jemaat Perjanjian Baru (PB) juga membutuhkan tembok. Benteng pertahanan rohani.

Kami mempunyai lima tembok dalam gereja kami.

Pertama, kami mempunyai tembok standar alkitabiah untuk baptisan, yaitu hanya untuk yang sudah dilahirbarukan, sudah menerima keselamatan (Kisah 2:42; 8:36-37). Kami tidak terburu-buru dalam hal ini. Kami berusaha sekuatnya hanya membaptis yang sudah memberikan bukti keselamatan (2Kor 5:17; 1Yoh 2:3-4). Kami memastikan setiap orang mengerti semua inti Injil (1Kor 15:1-4). Kami tidak membaptis orang yang sama sekali asing; kami ingin mengenal pribadi cukup baik untuk mengetahui dia sudah dilahirkan kembali. Kami menuntut setiap calon baptis untuk tampil dihadapan para pemuka jemaat dan isterinya dan memberikan kesaksian dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul. Kami memberikan kesempatan kepada jemaat untuk mengutarakan kekhawatiran akan kelayakan calon baptis.

Kedua, kami mempunyai tembok standar alkitabiah untuk keanggotaan jemaat. Kami tidak tergesa-gesa menerima anggota. Sebuah gereja PB adalah tubuh rohani yang seharusnya terdiri dari anggota rohani. Jemaat adalah bait rohani yang dibangun hanya dengan batu bata rohani. Tubuh dan bait adalah milik Kristus, dan Dia saja yang boleh menambahkan kedalamnya. Tugas gereja adalah memahami keinginan Kristus. Kami mau berusaha sekuatnya untuk memastikan bahwa calon anggota sudah dilahirkan kembali (Kisah 2:41), seroang murid Kristus sejati (Kisah 2:42; 1Tes 1:9-10), sepaham dengan tubuh jemaat (1Kor 1:10), dan adalah keinginan Allah untuk orang ini menjadi bagian dalam jemaat.

Ketiga, kami mempunyai tembok alkitabiah untuk mereka yang ikut dalam pelayanan (Kisah 6:3; 1Kor 4:2; 2Kor 8:22; 1Ti 3:8-13). Kami ingin setiap pelayan – baik penerima tamu maupun pemain musik, guru sekolah minggu ataupun pembaca Alkitab – harus mempunyai kesaksian yang baik dan menjadi teladan rohani yang baik, mengetahui mereka akan mempunyai pengaruh besar kepada tubuh sendiri dan mereka juga mempengaruhi kesaksian gereja kepada dunia.

Keempat, kami mempunyai tembok alkitabiah untuk pentahbisan jabatan kepemimpinan (1Ti 3:1-7; Tit 1:5-9). Tidak ada yang lebih penting daripada mentahbiskan pemimpin yang tepat dalam jemaat, karena “semua kemajuan dan kemunduran pada kepemimpinan.” Allah menekankan pentingnya ini dengan standar yang tinggi dalam Surat Pastoral dan dengan fakta bahwa standar ini diulangi kembali.

Kelima, kami mempunyai tembok alkitabiah untuk pendisiplinan. Ketika seorang jemaat tidak setia lagi atau tidak lagi memberikan kesaksian moral yang Allah tuntut, kami menaikkan tembok pendisiplinan untuk mengeluarkan mereka sampai mereka menunjukkan pertobatan sejati untuk perbaikan (Mat 18:15-17; 1Kor 5)

Tembok alkitabiah tidak berbahaya. Tembok tidak menghalangi mereka yang Allah mau untuk masuk. Tembok membantu menjaga gereja sebagai adonan yang murni yang Allah tetapkan.

1Kor 5:
6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Saya menyukai tembok kami! Saya membutuhkan waktu lama untuk memahami hal ini dengan tepat, karena tradisi gereja dijaga begitu kuat dan tidak menerima kritik. Belum terlalu lama ini saya menanyakan pada Tuhan apakah bisa Dia terima jika kami menuntut kesetiaan dari semua jemaat. Jawabannya adalah Kisah Para Rasul 2:41-42. Tidak hanya diterima Allah jika kami menuntut ini, bahkan sangat tidak menyenangkan Dia jika kita tidak menuntutnya, karena ini telah menjadi standar Allah yang jelas selama 2000an tahun.

Kami mempunyai banyak pengunjung dalam pelayanan gereja. Kami mempunyai pengunjung yang tidak mengaku diselamatkan, dan kami mempunyai pengunjung yang sudah menjadi anggota jemaat lain. Karena tembok kami, kami bisa dikatakan tenang, dan melayani pengunjung, mengetahui bahwa kami mempunyai tembok alkitabiah yang menjaga gereja sehingga tidak mudah dirusak.

Untuk lebih lengkapnya, baca “The Discipling Church”

https://www.wayoflife.org/publications/books/the-discipling-church.php

Pendapat Anda:

Loading Disqus Comments ...
Loading Facebook Comments ...

Tinggalkan Balasan